“HUBUNGAN BIMBINGAN DENGAN KONSELING, DAN KEDUDUKAN BK DALAM PENDIDIKAN”





Nama                   : Fransiskus Kalmon
Npm                    : 140401050170
Kelas                   : 2014 E        
Prodi                   : Pendidikan Geografi
Angkatan            : 2014





FAKULTAS KEGURUAN DA ILMU PENDIDKAN
UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI









REVIEW MAKALAH
KELOMPOK 1
Tentang
“HUBUNGAN BIMBINGAN DENGAN KONSELING, DAN KEDUDUKAN BK DALAM PENDIDIKAN”

Abstrak:.Manusia sebagai mahluk sosial yang saling membutuhkan antara satu dan yang lainnya,tidak akan pernah jalani hidup ini sesuai dengan keinginan dan kemauan individu tersebut untuk selalu hidup bahagia,tetapi banyak tantangan ataupu masalah yang harus dihadapinya.Terlepas dari hal tersebut anak-anak yang masih belajar di sekolah tingkat dasar ataupun ditingkat sekolah menengah atas akan mengalami banyak masalah.selain peran mereka sendiri ataupun peran  orang tua untuk mengatasi persoalan yang mereka hadapi maka harus di butuhkan orang lain di sekitarny atau dilingkungan tempat tinggalnya.Saya sering mendengar”Banyak orang mengatakan bahwa anak-anak suka atau sering  melakukan hal-hal yang bersifat negatif ,baik yang merugikan diri sendiri atau orang lain merupakan akibat dari peran orang tua yang kurang maksimal dalam mendidik atau membentuk karakter anaknya sejak dini di lingkungan keluarganya supanya menjadi anak yang baik di kemudia hari”,demikian juga sebaliknya “Ketika seorang anak banyakmelakukan tindakan yang bersifat positif orang lain akan beranggapan bahwa dia memang di besarkan di lingkungan atau keluarga yang peduli terhadap perkembangan anaknya”.Atas dasar pertimbangan tersebut di atas selain peran orang tua atau lingkunganya anak tesebut bertempat tinggal,di sisi lain sekolah akan hadir di dunianya mereka sebagai tempat untuk bisa menambah  wawsan merka di bidang akademis ataupun soft skill merka bisa di tingkatkan.Terlepas dari itu sekolah sebagai rumah kedua dan guru sebagai orang tua kedua mereka mampu membimbing,mengatasi persoalan ataupun hal-hal yang bersifat negatif terhadap anak didiknya.Maka sekolah sebagai tempat atau wadah untuk membentuk generasi penerus bangsa ini akan menghadirkan tenaga-tenaga pengajar dan pendidik yang profesional agar mampu mengatasi persoalan yang di hadapi peserta didiknya.Salah satu hal  yang sangatlah penting  dengan kehadiran guru-guru “BIMBINGAN KONSELING” atau guru BK yang hampir ada di setiap sekolah.Karena guru Bimbingan Konseling yang profesional akan berperperan penting dalam membimbing dan membentuk anak didiknya ke arah  yang lebih baik.Bimbingan dan konseling sangat berperan penting dalam membantu lancaranya proses pembelajaran dalam suatu lembaga pendidikan, apalagi pada masa sekarang ini, dimana para kaum muda sudah banyak sekali mengalami problematika-problematika di dalam kehidupan. Keadaan seperti ini  sangati membutuhkan suatu wadah(bimbingan dan konseling terutama di sekolah) untuk mampu membantu para kaum muda agar ia bisa mengatasi problematika yang ada sehingga ia bisa terus mengembangkan potensi yang dimilikinya secara optimal.

             REVIEW
REVIEW MAKALAH
KELOMPOK 2
Tentang
POSISI PENGEMBANGAN DIRI DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING
Abstrak : Istilah Pengembangan Diri dalam kebijakan kurikulum memang relatif baru. Kehadirannya menarik untuk didiskusikan baik secara konseptual maupun alam prakteknya. Jika menelaa literatur tentang teori-teori pendidikan, khususnya psikologi pendidikan Istilah pengembangan diri disini tampaknya dapat disepadankan dengan istilah pengembangan kepribadian, yang sudah lazim digunakan dan banyak dikenal Meski sebenarnyaa istilah diri (self) tidak sepenuhnya identik dengan kepribadian (personality). Istilah diri dalam bahasa psikologi disebut pula sebagai aku, ego atau self yang merupakan salah satu aspek sekaligus inti dari kepribadian, yang di dalamnya meliputi segala kepercayaan, sikap, perasaan, dan cita-cita, baik yang disadari atau pun yang tidak disadari. Aku yang disadari oleh individu biasa disebut self picture (gambaran diri), sedangkan aku yang tidak disadari disebut unconscious aspect of the self (aku tak sadar) (Nana Syaodich Sukmadinata, 2005). Menurut Freud (Calvin S. Hall & Gardner Lindzey, 1993) ego atau diri merupakan eksekutif kepribadian untuk mengontrol tindakan (perilaku) dengan mengikuti prinsip kenyataan atau rasional, untuk membedakan antara hal-hal yang terdapat dalam batin seseorang dengan hal-hal yang terdapat dalam dunia luar. Setiap orang memiliki kepercayaan, sikap, perasaan dan cita-cita akan dirinya, ada yang realistis atau justru tidak realistis. Sejauh mana individu dapat memiliki kepercayaan, sikap, perasaan dan cita-citanya akan berpengaruh terhadap perkembangan kepribadiannya, terutama kesehatan mentalnya. Kepercayaan, sikap, perasaan dan cita-cita akan seseorang akan dirinya secara tepat dan realistis memungkinkan untuk memiliki kepribadian yang sehat. Namun, sebaliknya jika tidak tepat dan tidak realistis boleh jadi akan menimbulkan pribadi yang bermasalah. Kepercayaan akan dirinya yang berlebihan (over confidence) menyebabkan seseorang dapat bertindak kurang memperhatikan lingkungannya dan cenderung melabrak norma dan etika standar yang berlaku, serta memandang sepele orang lain. Selain itu, orang yang memiliki over confidence sering memiliki sikap dan pemikiran yang over estimate terhadap sesuatu. Sebaliknya kepercayaan diri yang kurang, dapat menyebabkan seseorang cenderung bertindak ragu-ragu, rasa rendah diri dan tidak memiliki keberanian. Kepercayaan diri yang berlebihan maupun kurang dapat menimbulkan kerugian tidak hanya bagi dirinya namun juga bagi lingkungan sosialnya.


                REVIEW

Berbicara mengenai pengembangan diri mungkin sudah tidak asing lagi untuk mendengar di telinga kita.Memang secara teori pengembanga diri sangat gampang untuk di perbincangkan,tetapi sangat sulit untuk melakukan tindakan praktis terhadap pengembangan diri seorang anak.Pengembangan diri dalam bimbingan dan  konseling adalah bagaimana seorang anak keluar dari zona nyaman ataupun sebaliknya.Pengembangan diri baik secara sikap,mental,kepercayaan,cita-cita dan yang lain-lain akan terlihat apabila pribadi tersebut sadar akan kelebihan ataupun kekurangan yang ada dalam dirinya.Tetapi bagamana dengan pengembangan diri seseorang yang tidak pernah menunjukan akan kelebihan dan kekurangan yang dalam dirina?.Pertanyaan seprti itu sering muncul ketika kita sering berkomunukasi dengan individu-individu yang sering mengalami masalah.Kemudian untuk menjawab pertanyaan di atas akan sangat mudah kita lakukan yaitu dengan mendatangi pihak –pihak yang memeiliki keahlian kusus dalam bidanganya tersebut.Tidak lain orang yang kita kunjungi ialah guru bimbingan da konseling,karena merekalah yang mempunyai keahlian kusus untuk mengatasi persoalan yang di hadapinya.kehadiran pihak bimbingan dan konseling di lingkungan sekolah akan membawa generasi penerus bangsa ini ke arah yang lebih baik,sekolah menghadirkan tenaga-tenaga yang profesional agar persoalan ataupun keluhan yang dirasakan oleh peserta didik bisa di atasi dengan baik.Pengembangan diri bisa saja berasal dari dalam diri seseorang tetapi ada juga yang masih membutuhkkan orang lain.Dalam hal ini bisa saja berasal dari lingkungan,orang tua,teman sebaya dan pihak-pihak yang mempunyai keahlian kusus.Pengembangan diri  dapat dilakukan dengan maksimal apabila fasilitas yang dibutuhkan oleh juga mendukung agar pengembangan diri mereka di bidang eksternal bisa menunjukan peningkatan. Pengembangan diri menurut DR Hc Miswari Wonder . Pengembangan Diri adalah ilmu yang berhubungan dengan cara mengembangkan potensi diri sendiri. pengembangan diri ini berhubungan dengan diri sendiri bukan dengan orang lain. Potensi diri maksudnya adalah sesuatu yang kita punyai yang merupakan kekuatan dan belum tergali secara maksimal. Proses pencerahan adalah salah satu istilah yang biasa dipakai untuk menggambarkan sesuatu yang sebelumnya kita tidak mengerti menjadi paham kemudian. Pengembangan diri merupakan pelajaran tentang sikap perilaku. Tujuan pengembangan diri Agar mempunyai sikap professional dalam bekerja. Ciri sikap professional ini adalah mempunyai kompetensi atau keahlian dalam bidangnya dan sikap taat kepada aturan atau kesepakatan yang telah ditetapkan. Janji dan kepercayaan buat mereka yang professional adalah harga diri dan hal yang harus dijaga.Merubah paradigma. sudut pandang,opini,pendapat. Seseorang akan ditentukan oleh paradigma yang mereka miliki, pengaruh lingkungan sangat besar menjadi penentu mengapa paradigma masing-masing orang berbeda. Tidak ada 2 kepala yang memiliki paradigama yang sama. Penyebab lain perbedaan ini adalah iptek,pengalaman,skill dan struktur berfikir.Paradigama memakai standar kitab suci masing-masing agama,hukum alam dan akademik, kwantitas , kualitas.kemampuan menyikapi diri sendiri dan menyikapi orang lain..hingga dapat mencapai kebahgiaan diri sendiri dan dapat memberi kebahgiaan pada orang lain. kemampuan menyelesaikan masalah pribadi sendiri dalam kehidupan sehingga menjadi pribadi yang mandiri tegar dan dapat menikmati semua situasi. . Kegiatan pengembangan diri merupakan upaya pembentukan watak dan kepribadian peserta didik yang dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling berkenaan dengan masalah pribadi dan kehidupan sosial, kegiatan belajar, dan pengembangan karir, serta kegiatan ekstra kurikuler.Pengembangan Diri di sekolah merupakan salah satu komponen penting dari struktur Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang diarahkan guna terbentuknya keyakinan, sikap, perasaan dan cita-cita para peserta didik yang realistis, sehingga pada gilirannya dapat mengantarkan peserta didik untuk memiliki kepribadian yang sehat dan utuh.



















































\

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CERPEN ANTARA AKU KAU DAN DIA

Cerpen SAHABAT YANG TERLUPAKAN

MENTAKAR RELEVANSI PERDA NO. 02 TAHUN 2022