Cerpen SUMMER IN SEOUL

SUMMER IN SEOUL
Cuaca tampak sangat cerah. Liburan musim panas baru saja tiba. Seorang gadis berambut pirang kecoklatan duduk di dalam taksi sambil memandang suasana luar kota Seoul, Korea Selatan. Gadis itu tampak meneliti kota yang ia tinggalkan selama 3 tahun itu. Sesekali gadis itu tersenyum, rasa rindunya pada kota kelahirannya itu terbayarkan. Tapi, sesaat wajah gadis itu berubah muram. “andai saja ayah dan ibu masih ada..”ucapnya tidak pada siapa-siapa tapi pada dirinya sendiri.
          Gadis itu turun dari taksi dan membayarnya.”hai,seolhyun..” seseorang memanggilnya.gadis itu tersenyum, itu teman lamanya yang berjanji padanya akan mencarikannya apartement di sekitar Seoul. “Min Ae, apa ini kau?”ucap gadis itu seraya memandang teman lamanya yang telah banyak berubah itu. “tentu saja.kau pikir siapa?”ucap temannya itu seraya memeluk erat Seolhyun. “baiklah mari kutunjukkan apartement yang cocok buatmu.”ucap Min Ae seraya menarik tangan Seolhyun.
          Mereka berjalan menuju ke sebuah bangunan yang menjulang tinggi. Bangunan itu tampak mewah.Min ae tampak tersenyum ringan.” Bagaimana? Bagus kan?”ucap gadis bermbut pirang pendek dengan dipadukan topi merahnya itu. “ini terlalu berlebihan, berapa biayanya?”ucap seolhyun merasa khawatir.”kenapa kau memikirkan biaya, bukankah ada pamanmu yang kaya raya yang membiayai semua fasilitasmu.”ucap temannya itu dengan mudahnya. Dengan cepat Seolhyun menjitak kepala Min Ae,gadis itu kesakitan. “baiklah, aku akan tinggal disini, tapi bantu aku cari pekerjaan.”ucap Seolhyun memasuki apartement itu bersama Min Ae.
          “maaf aku hanya mengantarmu saja, aku ada keperluan mendadak..”ucap Min Ae pada Seolhyun.”tidak apa, terima kasih telah membantuku, besok aku akan ke restourantmu.”ucap seulhyun meyalami temannya itu, dan min ae berlalu. Seolhyun membuka kamar tersebut, tapi ia terkejut dengan suara yang menabrak koper berwarna biru miliknya itu.”brukk..”. sebuah koper berwarna hitam besar telah menabraknya. Mata Seolhyun tertuju kepada pemilik koper hitam yang telah menabrak koper miliknya itu. Seorang laki-laki tidak terlalu tinggi dengan kulit putih dan tubuh yang sedikit kurus tapi tidak terlalu kurus. Dengan tatapan dingin memandang Seolhyun. Meski memakai kaca mata hitam, Seolhyun bisa melihat laki-laki itu sangat dingin lalu pergi begitu saja.laki=laki itu tetangganya, kamar sebelah. Lalu masuk ke apartment dan hilang. Selama 3 tahun ia tinggal di Tokyo tidak ia temui laki-laki sedingin itu.
          Keesokannya,gadis itu sudah bersiap pergi menuju Restourant milik temannya itu, Min Ae. Seolhyun masuk ke dalam lift, sesaat ia terkejut. Laki-laki yang kemarin kini ada di dalam lift yang sama dengannya.keheningan cukup lama, Seolhyun berharap laki-laki itu mau bersosialisasi dengannya meski hanya dengan berkenalan atau basa-basi, tapi itu tidak terjadi.mereka keluar bersama, sesaat Seolhyun berfikir mungkin ia harus sedikit lebih ramah pada laki-laki yang memakai coat silver elegant. “Anyeong haseyo..” tapi sayangnya laki-laki itu hanya menoleh sebentar lalu pergi begitu saja.
          Setelah berhasil mendapatkan pekerjaan di Sebuah Kantor milik Swasta Seolhyun menuju ke toko sepatu bergengsi. Min Ae tidak bisa menemaninya lagi. Terdapat banyak sepatu musim panas. Sesaat tubuh Seolhyun berhenti di depan sebuah kaca panjang yang memperlihatkan seluruh tubuhnya. Tiba-tiba pikirannya mengingat laki-laki tetangganya itu. Seolhyun menggerutu. “bagaimana bisa?..aku kan cantik “ ucap seolhyun memutar mutar tubuhnya di depan kaca hingga ia sadar beberapa pengunjung lain memperhatikannya dengan tatapan aneh. Setelah membeli sepatu yang ia suka, Seolhyun langsung menuju apartementnya.
          Diam-diam seolhyun merasa penasaran tentang profil laki-laki itu. Seolhyun menuju balkon apartementnya sambil melihat jalanan kota Seoul dan berharap laki-laki itu juga berada di balkon,tapi nihil. Ia memutar-mutar otaknya, hinggal ia menemukan sebuah ide. Seolhyun memencet bel apartement laki=laki itu hingga beberapa kali.lalu laki-laki itu membukanya, Seolhyun senang. “hai,apa kabar?” ucap seolhyun basa-basi,laki-laki itu tetap dingin. “ada apa?”tanyanya dengan nada datar. “boleh aku meminjam pisau dapurmu?”Tanya seolhyun hati-hati.laki-laki itu segera pergi tapi Seolhyun mencegahnya “tunggu,..apa kau tidak ingin mempersilakan aku masuk?”Tanya seolhyun lagi, kini laki-laki itu memandang dengan tatapan aneh. “bagaimana bisa kau menawarkan dirimu masuk ke apartement seorang laki-laki yang belum kau kenal?”ucap laki-laki itu, merasa tersinggung dengan ucapan pria itu seolhyun menjawab “oh, ya tuhan aku hanya ingin kita menjalin hubungan tetangga yang baik,tapi kau malah berfikir bahwa aku menawarkan diriku..dasar! jangan menjadi tetanggaku lagi! Aku tidak ingin melihatmu!” ucap seolhyun pergi dengan amarah tanpa sadar apa yang barusan ia ucapkan.
          Keesokannya, seolhyun berangkat bekerja,sebelum berangkat ia melihat apartement pria yang belum ia kenal atau ia tahu namanya itu. Tampak sepi dan tidak ada aktivitas. “pasti dia menyesal telah mengatakan yang tidak-tidak padaku..” ucap seolhyun berlalu. Sepulang bekerja Seolhyun langsung menuju apartementnya, lagi-lagi tampak sepi. Lalu Seolhyun memberanikan diri mengetuk pintu apartement laki-laki itu hingga berulang kali tapi tak kunjung terbuka. “hai, apa kau marah? Baiklah maafkan aku..keluarlah..”ucap seolhyun terus mengetuk pintu apartement laki=laki itu hingga cukup lama. “jika kau tidak mau keluar aku akan tetap disini.”ucapnya. Seolhyun mulai lelah ia terduduk di depan pintu kamar pria itu dan tertidur.
          Seolhyun terbangun saat pemilik apartement membangunkannya. “kenapa anda tertidur di depan sini?”Tanya pemilik apartement.”ah,tidak,tidak apa-apa..terima kasih selimutnya.”ucap seolhyun melihat selimut berwarna coklat menutup tubuhnya semalaman. “itu bukan selimut saya..”jawab orang itu cepat.Seolhyun segera menatap pintu kamar laki-laki itu yang tak kunjung dibuka.”ehm, dimana pria yang tinggal di apartement ini?” Tanya seolhyun kepada pemilik apartement itu lagi.”oh, Lee Jeong Kook maksut anda? Dia seorang pengacara yang datang ke Korea untuk memecahkan kasus yang menyeret nama ayahnya, tapi tuhan berkehendak lain tadi saya mendapat berita ia tertembak pagi dini hari dan meninggal di lokasi kejadian.entah siapa yang menembaknya,”
Seolhyun tidak dapat mendengar lagi kata-kata yang diucapkan pemilik apartement itu, seolhyun merasakan hatinya tersayat. Seolhyun tidak membayangkan ucapannya menjadi kenyataan, kini ia benar-benar menyesal dan kini musim panas yang menyenangkan berubah menjadi musim panas yang penuh penyesalan.                                                                                                                                                 “Jadi begini rasanya berdiri di depan pintu yang tidak pernah terbuka..”

                                    ………………………THE END…………………                              
  
 Biografi Penuis :
 Reka Yuni Pratiwi (Reka) Lahir di Surabaya,pada tanggal 2 Juni 1998 dari seorang Ibu bernama Puji Lestari dan ayah yang bernama Suratno.bersekolah dasar di SD Kebonsari I di Pasuruan dan pindah di SD Tanjung rejo 4, Malang dan lulus pada tahun 2009. Melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama di SMP AN-NUR Bululawang dan pindah di SMP I Ma’arif o2 Malang dan lulus tahun 2013. Kemudian melanjutkan ke tingkat sekolah menengah kejuruan di SMK I Ma’aif Malang, dengan program keahlian perbankan syariah.



                

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CERPEN ANTARA AKU KAU DAN DIA

Cerpen SAHABAT YANG TERLUPAKAN

MENTAKAR RELEVANSI PERDA NO. 02 TAHUN 2022