(CERPEN) LDR KEYAKINAN

Mentari pagi pun menyambutku dengan hangat dinginya angin membangunkan dari lelapnya tidur jam beker pun bernyanyi, menandakan aku harus segera bangun dan bergegas menyiapkan tubuh ku untuk pergi mandi dress cantik dan hack pun telah kusiapkan di atas meja belajarku. tak lupa tas ringan berisikan alkitab di dalam nya, suara air pun tak terdengar lagi menandakan air telah penuh aku pun mandi dan mengambil handuk di serambi kamar.
Menit pun berlalu aku turun untuk menunggu semua keluarga kumpul dan sarapan pagi. Suara ketukan sepatu pantofel sepatu semakin terdengar mendekati ruang makan, tak salah lagi bahwa ayah datang dengan kemeja rapi berdasi tak lupa alkitab pun dipelukannya di bawanya ke ruang makan untuk dibawanya ke gereja nanti. Semuapun kumpul dan makan bersama. Diam tak sepatah katapun terucap untah mengapa semua diam dan sinis menatapku, hanya terdengar suara ketukan sendok di permukaan piring, dengan sinis pun ibu menghampiri dan duduk di sebelahku, tanpa senyumpun ia bertannya "masih...!". Tanyanya seketika membuatku bingung dan merasa sedikit was was "masih apa maksud ibu?. Tanya ku kepada ibu dengan menunduk kan kepala dan gugup. Hati pun merasa tidak enak kala saat teringat kala tadi malam ibu mengetahui aku pulan diantar Hikam, anak muslim yang terkenal pintar akan kemampuan nya dalam berkiroah dan membaca alqur'an. ibu pun menjawab pertanyaanku "jangan Berlaku tidak tau kak.. ! semalam kamu habis jalan kan dengan hikam anak ustad itu?.. sudah berapa kali ibu bilang kak jangan dekat dengan dia lagi..!" sambil jengkel ia membuang muka dari ku dalam hati pun bertanya, " Mengapa ibu melarangku untuk dekat dan jalan bersama dia, apakah karena sikap dia yang membuat ibu tidak suka ataukah karena aku berbeda dengan dia ?." sambil merunduk aku pun berdiri meninggalkan meja makan dan menunggu ibu dan ayah beserta adik di dalam mobil. Terdiam pun aku ulai berfikir "apakah salahnya aku jalani hubungan ini dengan nya?.. mengapa ibu begitu tidak suka meliahat aku pergi bersamanya dan tau jika aku berpacaran dengannya."
Sesampainya di gerej aku pun terdiam melihat salib ku dan melihat alkitab ku, dan merenung dan berkata dalam hati "aku sedih ketika aku membuka alkitab, teringat kamu membuka alqur'an, Saat aku berjalan menuju gereja, tujuanmu menuju adalah masjid. Saat aku memakai kalung salib, engkau menggenggam tasbih. saat aku menyanyikan pujian, kamu justru melantunkan shalawat saat kita harus beranjak karena perbedaan agama. aku sedih saat kta berjarak walau kenyataan kita dekat.
aku sedih, saat semua orang menggunjing perbedaan kita. mengapa? mengapa tuhan mneyatukan bila hanya kita untuk dipisahkan. orang lain menatap kita solah olah ingin berakata.. kta telah salah menjalani hubungan lebih dari teman. aku juga tau kalau berpaaran dengan agama islam tidak ada ajurannya, dan aku cukup paham bahwa mwnikahi pria yang berbeda keyakinan. lantas apa salahnya jika kami bersama untuk sementara ini? kadan aku benci orang orang yang memenadang hubungan kami sebelah mata. aku tak ingin keluar dari agama megahku. aku tak ingin mengambil keputusan yang seharusnya tak ku ambil. aku tak bisa jauh dari tuha dan gerjaku..:( aku tidak terbiasa dengan semuanya. meski itu ketahuilah kamu adalah yang terindah diantara, dan kau akan tetap menjadi yang terindah diantara yang terindah.. tuhanmu menciptakan engkau sangatlah indah. sekarang bila aku jatuh cinta bila aku terlanjur sayang apalah dayaku ? apakah tuhanmu akan marah jika menyayangi dan mencintaimu? bisa tanyakan tuhanmu, bolehkah aku yang bukan umatnya, mencintainya ? LDR terjauh bukan hanya kerana terpisah jarak, tapi karena terpisah keyakinan"
Sepulang dari gereja pun ibu mulai menghampiriku saat itu duduk diam di kursi depan rumah, sengan perahan ia menghampiriku duduk di sebelahku menggenggam tangan ku dan berkata "nak.. ibu tidak lah melarang kamu dalam hal jatuh cinta ibu tidak lah melarang mu dalam dunia cinta. Tetapi lihatah kau jatuh cinta pada siapa dan mengaa kau harus jatuh cinta pada seseorang yang lain keyakinan dengan kita, kamu tau jika mencintai lain agama itu bisa mengakibatkan dosa dan bisa saja memurtadkanmu di dalam agamamu nak ! ibu faham, ibu tau tapi alangkah baik nya jika kamu melupakannya dan meninggalkannya bertemanlah sewajarnya itu yang lebih baik dan benar karena cinta bukan lha harus memiliki, sayangi tuhanmu dan agama mu nak! Tanamkan kecintaan mu kepa allah mu" menetesnya air mata di pipi terbesit kekecewaan dan rasa berdosa dalam hati, berdiri ku memeluk ibu dan meminta maaf ku pada tuhan dan ibu karena aku telah mengecewakannya.

 Karya : Rere nanda Monique agus saputri
Kelas 11, SMK ISLAM MAARIF MALANG

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CERPEN ANTARA AKU KAU DAN DIA

Cerpen SAHABAT YANG TERLUPAKAN

MENTAKAR RELEVANSI PERDA NO. 02 TAHUN 2022